Rabu, 21 Januari 2009

Ormas Islam dan Pemerintah Harus Desak Obama Bubarkan Penjara Guantanamo

Jakarta - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) meminta seluruh ormas Islam dan pemerintah Indonesia agar mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Barack Obama untuk membubarkan penjara Guantanamo. Alasannya, pembubaran penjara bagi teroris ini merupakan janji Obama dalam kampanyenya selama ini.

"Ini kesempatan seluruh ormas Islam untuk mendesak pemerintah Indonesia agar Presiden AS terpiklih Barrack Obama mewujudkan janjinya membubarkan penjara Guantanamo," kata Ketua DPD LDII DKI Jakarta, KH Teddy Suratmadji dalam pidato sambutannya saat penutupan pelatihan Dai LDII, di Jakarta,
Rabu (21/1/2009).
Teddy juga mengatakan, pemerintahan AS harus mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, khususnya di Palestina. "Campur tangan Amerika Serikat sangat diperlukan untuk menyelesaikan persoalan di Palestina, karena serbuan Israel telah melukai seluruh Umat Islam, tidak hanya di Palestina, tapi juga di Indonesia," jelasnya.

Seluruh ormas Islam seharusnya bersatu untuk membela umat Islam di negara lain seperti Palestina. Tidak hanya dengan melakukan aksi demonstrasi tetapi juga memberikan dukungan dana yang dapat disalurkan melalui lembaga kemanusiaan.

"Aksi demonstrasi juga tidak salah tetapi alangkah baiknya juga mengumpulkan dana
dukungan kepada warga Palestina," ujarnya.

Namun Teddy mengingatkan, agar pemerintah dan pemimpin Indonesia untuk tidak berharap terlalu besar terhadap kepemimpinan Obama di AS. "Meski kita akan menagih janji pemerintahan Obama, tapi bangsa Indonesia juga harus tidak terlalu berlebihan menyambut kemenangan Obama seperti yang terjadi semalam," pungkasnya. (zal/irw)

Sumber : www.detiknews.com
baca selengkapnya...>>>

Harapan Islam pada Kemenangan Barack Obama

Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Barack Obama, yang dulu pernah diisyukan sebagai seorang muslim, akhirnya memenangkan pemilihan presiden (pilpres) dengan menguasai 297 electoral votes. Obama mengalahkan pesaingnya, John McCain, dari Partai Republik yang hanya mendapat 145 electoral votes pada pemilihan, Rabu (5/11) waktu Indonesia atau Selasa (4/11) waktu AS. Kemenangan Obama ini mendapat sambutan hangat dunia Islam.

Sejumlah pemimpin negara Islam seperti Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Penasihat Perdana Menteri Irak Nouri Maliki, Sadeq Riqabi, Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Pakistan dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kepala negara yang penduduknya mayoritas Muslim menaruh harapan kepada Obama dalam menciptakan perdamaian dunia. Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, juga menaruh harapan besar kepada Obama untuk lebih bersahabat dengan Islam.

Obama menjadi presiden kulit hitam pertama di AS atau presiden ke-44 di negara Adi Daya itu. Ribuan warga AS yang memadati Grant Park di Chicago bersorak sorai ketika mengetahui senator dari Chicago tersebut telah meraih 297 electoral votes. Untuk memenangi kursi presiden, kandidat harus meraih setidaknya 270 suara elektoral. Dalam sistem pemilu AS, presiden dan wakil presiden tidak dipilih secara langsung oleh rakyat melainkan melalui para utusan negara bagian yang disebut dengan elektor. Setiap negara bagian memiliki jumlah elektor yang telah ditentukan. Jumlahnya berbeda-beda untuk tiap negara bagian. Mereka inilah yang nantinya akan memilih presiden sesuai hasil di negara bagian masing-masing. Kandidat yang meraih suara terbanyak (popular vote) belum tentu akan memenangi pilpres. Sebab yang menentukan adalah perolehan jumlah suara elektoral.

Selain menyampaikan ucapan selamat, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mendesak Obama untuk mempercepat upaya mencapai perjanjian perdamaian Israel-Palestina. “Presiden Abbas mengharapkan pemerintah baru AS itu akan terus menjadikan upaya perdamaian sebagai salah satu prioritas utama,” kata kata Juru Bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, dari Budapest, Rumania, saat mendampingi kunjungan dua hari Abbas ke negara Eropa Timur itu. Sementara Presiden Karzai berharap Obama membawa angin segar bagi perdamain di negara yang sebelumnya dipimpin oleh Pemerintahan Taliban yang ditumbangkan oleh AS ini.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, mengatakan, seperti kebanyakanrakyat AS, dia pun bergembira atas kemenangan Obama. Terpilihnya Obama membawa harapan baru bagi perubahan khususnya, dalam hubungan AS dengan dunia, termasuk dengan dunia Islam. “Selama ini, hanya di bawah Bush, hubungan tersebut agak rusak terutama karena sikap arogan Bush dan standard gandanya dalam menyelesaikan masalah-masalah di dunia Islam,” tegas Din. Saat dihubungi Din sedang mengikuti forum dialog Katolik- Islam di Vatikan. “Obama perlu menampilkan pendekatan kepemimpinan bersahabat kepada dunia Islam sebagai kekuatan besar pula. Keduanya dapat menjadi faktor pendorong perbaikan dunia yang tengah penuh krisis dewasa ini,” kata Din.

Terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS ini, cukup membuat masyarakat Timur Tengah (Timteng) senang. Diharapkan kemangan Obama ini menjadi awal yang baik untuk menyelesaikan berbagai konflik di Timteng dan mengakhiri perang di Irak dan Afganistan.

“Masyarakat Timur Tengah berharap ada kepemimpinan baru yang memberikan angin segar perubahan. Kalau Obama yang menang ada titik terang penyelesaian perang di Irak dan Afganistan,”kata Dubes RI di Arab Saudi Salim Sagaf Aljufri pada wartawan di Madinah, Rabu (5/11/2008). Menurutnya yang dibutuhkan sekarang adalah realisasi janji-janji Obama saat kampanye mengenai janji perubahan. Jika semua janjinya dilaksanakan, Salim Sagaf yakin Obama dapat menjadikan pengaruh yang kondusif bagi negara-negara Timur Tengah dan Indonesia daripada saat Amerika dipimpin George W Bush. (Diolah dari berbagai sumber)

sumber : LDII on Dag Dig Dug

baca selengkapnya...>>>

Saya Meneteskan Air Mata atas Perlakuan Mereka

K.H. Qaimoeddien Thamsy, SH. - Tokoh Ulama dan Pengurus Pusat Syarikat Islam Indonesia, Tokoh Islam Indonesia Timur, Ketua MUI Jakarta Pusat

Perkenalan saya dengan LDII belum terbilang lama, tetapi sebelumnya saya mengenal betul Islam Jama’ah. Mulai dari awal kelahirannya, bahkan sampai mengetahui dan mengenal jama’ah LDII. Saya pernah terkontaminasi dan terpengaruh dengan ajaran Islam Jama’ah. Bahkan, saya pernah masuk di dalamnya dan mendakwahkan Islam Jama’ah sewaktu masih muda, sekitar tahun 1960-an di Malang, Jawa Timur.

Pada mulanya Islam Jama’ah bernama Darul Hadits. Saya memahami betul masalah itu, dan Saya pun dikenal dengan baik oleh kalangan Islam Jama’ah. Sewaktu adik saya masuk Islam Jama’ah, ia marah habis-habisan, karena kelompok ini dipandang oleh masyarakat luas sebagai aliran sesat. Adik saya adalah seorang anggota TNI Angkatan Laut di Surabaya, dan atasannya adalah R.E. Martadinata, seorang tokoh Islam Jama’ah yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut. Dengan menggunakan pengaruhnya, ia mengajak anak buahnya untuk masuk Islam Jama’ah, di antaranya adik saya.

Pada tahun 1967, saya pergi ke Jakarta. Oleh adik saya, saya dibekali surat supaya bisa masuk ke Tawakkal (nama sebuah jalan di Jakarta tempat Islam Jama’ah berpusat). Saya masuk ke sana dan sempat memberikan ceramah-ceramah. Saya sempat ikut pengajian-pengajian di sana. Wah sesat juga, komentar saya waktu itu. Pada awalnya, saya sempat diterima, tetapi masih dicurigai juga. Akhirnya, saya terdepak dan mulai saat itu berhadapan langsung vis a vis dengan mereka.

Mulai saat itu, di Jakarta sudah berkembang pertama di Tawakkal. Saya tahu betul, dan saya kembali ke Surabaya. Saya suruh adik saya keluar karena beberapa ajarannya, seperti masalah nikah, masalah jenazah, masalah orang tua, bahaya sekali. Dan manqulnya itu jelas. Pokoknya yang aneh-aneh. Sebagai orang muda, pada waktu itu saya umur 26 tahun, saya dilarang oleh Bapak K.H. Dalai Umar, tokoh ulama pada waktu itu.

baca selengkapnya : Saya Meneteskan Air Mata ...

baca selengkapnya...>>>