Rabu, 21 Januari 2009

Harapan Islam pada Kemenangan Barack Obama

Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Barack Obama, yang dulu pernah diisyukan sebagai seorang muslim, akhirnya memenangkan pemilihan presiden (pilpres) dengan menguasai 297 electoral votes. Obama mengalahkan pesaingnya, John McCain, dari Partai Republik yang hanya mendapat 145 electoral votes pada pemilihan, Rabu (5/11) waktu Indonesia atau Selasa (4/11) waktu AS. Kemenangan Obama ini mendapat sambutan hangat dunia Islam.

Sejumlah pemimpin negara Islam seperti Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Penasihat Perdana Menteri Irak Nouri Maliki, Sadeq Riqabi, Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Pakistan dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kepala negara yang penduduknya mayoritas Muslim menaruh harapan kepada Obama dalam menciptakan perdamaian dunia. Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, juga menaruh harapan besar kepada Obama untuk lebih bersahabat dengan Islam.

Obama menjadi presiden kulit hitam pertama di AS atau presiden ke-44 di negara Adi Daya itu. Ribuan warga AS yang memadati Grant Park di Chicago bersorak sorai ketika mengetahui senator dari Chicago tersebut telah meraih 297 electoral votes. Untuk memenangi kursi presiden, kandidat harus meraih setidaknya 270 suara elektoral. Dalam sistem pemilu AS, presiden dan wakil presiden tidak dipilih secara langsung oleh rakyat melainkan melalui para utusan negara bagian yang disebut dengan elektor. Setiap negara bagian memiliki jumlah elektor yang telah ditentukan. Jumlahnya berbeda-beda untuk tiap negara bagian. Mereka inilah yang nantinya akan memilih presiden sesuai hasil di negara bagian masing-masing. Kandidat yang meraih suara terbanyak (popular vote) belum tentu akan memenangi pilpres. Sebab yang menentukan adalah perolehan jumlah suara elektoral.

Selain menyampaikan ucapan selamat, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mendesak Obama untuk mempercepat upaya mencapai perjanjian perdamaian Israel-Palestina. “Presiden Abbas mengharapkan pemerintah baru AS itu akan terus menjadikan upaya perdamaian sebagai salah satu prioritas utama,” kata kata Juru Bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, dari Budapest, Rumania, saat mendampingi kunjungan dua hari Abbas ke negara Eropa Timur itu. Sementara Presiden Karzai berharap Obama membawa angin segar bagi perdamain di negara yang sebelumnya dipimpin oleh Pemerintahan Taliban yang ditumbangkan oleh AS ini.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, mengatakan, seperti kebanyakanrakyat AS, dia pun bergembira atas kemenangan Obama. Terpilihnya Obama membawa harapan baru bagi perubahan khususnya, dalam hubungan AS dengan dunia, termasuk dengan dunia Islam. “Selama ini, hanya di bawah Bush, hubungan tersebut agak rusak terutama karena sikap arogan Bush dan standard gandanya dalam menyelesaikan masalah-masalah di dunia Islam,” tegas Din. Saat dihubungi Din sedang mengikuti forum dialog Katolik- Islam di Vatikan. “Obama perlu menampilkan pendekatan kepemimpinan bersahabat kepada dunia Islam sebagai kekuatan besar pula. Keduanya dapat menjadi faktor pendorong perbaikan dunia yang tengah penuh krisis dewasa ini,” kata Din.

Terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS ini, cukup membuat masyarakat Timur Tengah (Timteng) senang. Diharapkan kemangan Obama ini menjadi awal yang baik untuk menyelesaikan berbagai konflik di Timteng dan mengakhiri perang di Irak dan Afganistan.

“Masyarakat Timur Tengah berharap ada kepemimpinan baru yang memberikan angin segar perubahan. Kalau Obama yang menang ada titik terang penyelesaian perang di Irak dan Afganistan,”kata Dubes RI di Arab Saudi Salim Sagaf Aljufri pada wartawan di Madinah, Rabu (5/11/2008). Menurutnya yang dibutuhkan sekarang adalah realisasi janji-janji Obama saat kampanye mengenai janji perubahan. Jika semua janjinya dilaksanakan, Salim Sagaf yakin Obama dapat menjadikan pengaruh yang kondusif bagi negara-negara Timur Tengah dan Indonesia daripada saat Amerika dipimpin George W Bush. (Diolah dari berbagai sumber)

sumber : LDII on Dag Dig Dug

Tidak ada komentar: