Minggu, 27 Desember 2009

LDII Bali Latih Bloger Berinternet Sehat

Denpasar (Antara Bali)
Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII Provinsi Bali menggelar pelatihan bagi para bloger dengan tema "Internet Sehat".

Siaran pers LDII Bali yang diterima ANTARA di Denpasar, Sabtu menjelaskan, lokakarya itu diikuti 40 orang bloger dari aktivis LDII maupun dari luar.

"Ajang ini bertujuan mencetak bloger-bloger yang handal sekaligus punya, etika baik dalam penulisannya maupun isi dari postingannya. Untuk itu kami mengundang dari media massa, akademisi dan juga ulama," kata ketua panitia, Suparto.

Wakil Ketua DPD LDII Provinsi Bali itu menjelaskan bahwa peranan bloger dewasa ini semakin diperlukan, terutama untuk menangkal informasi di internet yang bernada negatif dan menyerang kelompok tertentu.

Selain itu, katanya, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan bagi para bloger untuk bisa menulis di blognya dengan menggunakan kaidah bahasa yang baik, dalam hal ini bahasa Indonesia.

"Kami juga ingin memberikan pengetahuan mengenai dasar-dasar jurnalistikm bagi teman-teman bloger sehingga mereka bisa melakukan aktifitas tulis menulis dengan memiliki ilmu. Apalagi, bloger saat ini juga bisa membawa misi sebagai jurnalisme warga," katanya.

Mengenai kehadiran ulama dalam lokakarya itu, katanya, untuk memberikan masukan mengenai pentingnya menerapkan norma-norma agama dalam kegiatan berinternet karena saat ini aktifitas di dunia maya memang sangat rawan dengan pengaruh-pengaruh buruk yang tidak sesuai ajaran agama.

Adanya postingan negatif di dunia maya mengenai LDII, Suparto menjelaskan bahwa semua informasi itu tidak benar. Oleh karena itu salah satu misi penting yang diemban dalam menggelar ajang lokakarya bagi bloger ini adalah untuk menangkal semua informasi negatif mengenai LDII.

"Diharapkan dengan banyaknya bloger dari kalangan dan yang mengerti mengenai LDII ini bisa menuliskan aktifitas LDII dan juga kiprah-kiprahnya dalam turut serta membangun masyarakat Indonesia," katanya. (*)
sumber : Antara News
baca selengkapnya...>>>

Minggu, 23 Agustus 2009

KODE ETIK DAKWAH DI INTERNET

Disampaikan pada

WORKSHOP Gerakan Internet Sehat & Pelatihan Citizen Journalism

Bandung, 11 – 13 Agustus 2009

Oleh : Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc.


PENDAHULUAN

Apabila dua orang manusia bercakap-cakap maka ada semacam ruang tiga dimensi di antara keduanya. Saat percakapan itu terjadi di telepon dan keduanya tak saling bertatap muka makaruang yang tercipta tidak lagi tiga dimensi. Yang terjadi di internet adalah komunikasi antar banyak orang yang tersebar di berbagai tempat yang secara fisik tidak diketahui pasti lokasinya maka ruang itu pun semakin abstrak atau maya. Itulah sebabnya William Gibson,seorang penulis fiksi ilmiah, menyebut internet sebagai cyberspace atau dunia maya. Layaknya dunia nyata, dunia maya pun punya penghuni yaitu berbagai data dan informasi serta berbagai benda yang secara fisik tidak ada namun memiliki status dan identitas tertentu.

Namun penghuni dunia maya terus bertambah setiap saat dan tidak mengenal batas. Etika yang dikenal di sini pun adalah seakan “ethical zero” alias tiada etika. Orang bebas memilih, disini kebajikan dan kebatilan berjalan secara beriringan. Situs-situs keagamaan bertebaran berdampingan dengan situs-situs kemaksiatan (seperti pornografi).2 Bahkan dalam perkembangannya, internet tidak lagi hanya digunakan untuk mencari data atau informasi yang dibutuhkan, namun bisa juga digunakan sebagai sarana untuk menghancurkan kekuatan musuh.

Sementara itu kehadiran internet sudah tidak bisa dicegah lagi, karena telah menjadi suatu peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Bahkan sebagian ahli mengungkapkan bahwa internet sudah menjadi bagian dari infrastruktur pembangunan di segala bidang, sehingga pada jaman maju ini, bilamana seseorang tidak bisa ber”internet” dan tidak menguasai bahasa Inggris bagaikan orang yang buta huruf. Hal inilah yang menempatkan internet bagaikan sebilah pisau yang sangat bermanfaat, sekaligus juga membahayakan si pemakai jika memakainya secara salah.

Timbullah sebuah pertanyaan, dijauhi ataukah dimanfaatkan? Mengingat internet hanyalah sebuah sarana/media, maka ketika pemikiran kita berangkat dari pemikiran yang positif, seyogjanya kita berlomba-lomba mengisi sebanyak-banyaknya “content” positif dalam sarana internet, sebagai perimbangan terhadap “content” negatif yang tidak mungkin dicegah lagi. “Content” positif inilah yang lebih spesifik dalam dunia Islam dikenal sebagai Dakwah.

Dengan demikian, makalah ini berangkat dengan pemahaman dasar Internet itu adalah sarana/medianya, sedangkan Dakwah adalah contentnya (muatannya).
baca selengkapnya >>>

baca selengkapnya...>>>

Kamis, 09 Juli 2009

Tanggapan Presiden SBY atas 11 butir hasil RAPIMNAS LDII


11 Butir hasil RAPIMNAS LDII yang disampaikan oleh Bpk. Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT ( steering committee) saat audiensi dengan Bpk Presiden SBY di Istana Negara.

1) LDII mencermati perkembangan praktek politik demokrasi bangsa saat ini, mengharapkan agar berbagai tingkatan kekuasaan yang melekat pada seseorang harus dianggap sebagai sebuah amanah yang dititipkan oleh Alloh SWT kepada hambaNya yang akan dimintai pertanggungjawabannya, baik di dunia maupun di akhirat.

2) LDII mengharapkan selepas berbagai kegiatan politik 2009 agar terus dilaksanakan pendidikan politik demokrasi yang baik bagi rakyat agar demokrasi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan politik yang memerlukan basis moral dan rasionalitas agar makna demokrasi dapat mewujud dalam kehidupan nyata sehari-hari.

3) LDII mengharapkan agar praktek demokrasi dapat menuju terjadinya konsolidasi demokrasi yang mengakibatkan rakyat semakin percaya pada demokrasi, agar demokrasi dapat mencerminkan kedaulatan rakyat sehingga dapat mencapai tujuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu mensejahterakan rakyat secara berdaulat.

4) LDII mengingatkan kepada para elite politik dalam berbagai fungsinya, ketika melaksanakan pemilu sebagai salah satu praktek demokrasi agar sanggup menerapkan kaidah-kaidah demokrasi yang substansial dan mendasarkan pada kaidah-kaidah akhlak yang mulia serta tetap mengindahkan Pancasila sebagai dasar dari kehidupan bernegara bagi bangsa Indonesia sebagaimana tertera pada Pembukaan UUD 1945

5) LDII mengharapkan agar Pilpres 2009 dapat menjamin terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden yang mempunyai legitimasi politik yang kuat serta mampu menghasilkan Pimpinan Nasional yang berfungsi sebagai Khalifah fil Ardh' yang Rahmatan IiI 'Alamiin agar bisa mewujudkan kedaulatan teritorial NKRI, kedaulatan pangan, energi, pertahanan & financial menuju terwujudnya Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur.

6) LDII menyerukan kepada semua pimpinan dan elit politik agar menegakkan etika politik, mentaati peraturan perundangan serta menerapkan praktik politik yang terpuji yang menggunakan cara-cara yang dibenarkan secara hukum positif dan hukum agama.

7) LDII menyerukan, agar kepada semua pihak yang diberi amanat mengelola sumberdaya alam Indonesia agar menganggap dan memahami, hakekatnya hak pengelolaan tersebut adalah sebagai amanat yang diberikan oleh segenap rakyat Indonesia dan untuk itu agar digunakan semaksimum mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk meminimumkan biaya energi bagi bangsa Indonesia, maka LDII mendesak agar penggunaan dan pemanfaatan panas bumi dapat dimaksimalkan, berbagai peraturan-perundangan yang dianggap tidak kondusif bagi percepatan pemanfaatan panas bumi hendaknya dapat ditinjau ulang. Demikian pula untuk PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) agar dapat segera diwujudkan dengan melakukan pengkajian yang seksama dan mendalam terlebih dahulu terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang berkembang di masyarakat, apakah hal-hal yang dikhawatirkan tersebut dapat diatasi, baik pada dimensi teknis maupun non teknis.

8) LDII menyerukan agar bagi berbagai pihak yang mengelola progam pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Indonesia juga memahami, bahwa itu juga merupakan amanat untuk menjaga kelangsungan dan peningkatan kualitas bangsa Indonesia masa kini dan esok.

9) LDII mengaharapkan agar upaya peningkatan kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IpTek) perlu menjadi agenda nasional bangsa Indonesia di tengah persaingan yang ketat, untuk mendukung daya saing ekonomi di tingkat lokal, regional dan global.

10) LDII menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia agar menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab, karena menyangkut masa depan dan kualitas bangsa Indonesia. Kepada para pimpinan dan elit politik, LDII menyerukan agar membangun budaya demokrasi yang bermakna serta lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan subyektifnya.

11) LDII sebagai organisasi kemasyarakatan bersikap netral-aktif dan menyerukan kepada seluruh warganya untuk mengawal pelaksanaan Pilpres 2009 agar dapat sungguh-sungguh berjalan secara demokratis. LDII mempersilahkan warganya untuk menentukan pilihan sesuai dengan pertimbangannya masing-masing


Tanggapan Presiden SBY

Setelah Ketua SC (Pak Prasetyo) menyampaikan Resume dari 11 butir Hasil Rapimnas tsb, Bapak Presiden mengatakan bahwa "Saya sudah menerima hasil-hasil dan pernyataan tsb. Dan saya menilai masukan dari LDII ini" sangat penting. Oleh karena itu saya mencoba mereview (mencermati ulang) dan memberi catatan2 setiap point pernyataan / hasil Rapimnas tsb."
Bapak Presiden kemudian memberikan tanggapan atas 11 butir Pokok2 Pikiran Rapimnas dengan terlebih dahulu Beliau mengatakan, "Hasil Rapimnas LDII ini mirip GBHN dan Visi Misi Capres." Sambil memuji dan mengatakan senang terhadap istilah2 yang digunakan dalam 11 butir tsb diatas.

Berikut tanggapan Bapak Presiden terhadap 11 (sebelas) butir pernyataan RAPIMNAS (yang berlangsung ± 45 menit) sebagai berikut:

Butir 1:
Dalam hal Tiga Pilar Mewujudkan Good Goverment (pemerintahan yang baik) yaitu:
- State (negara)
- Finansial / Private Sector (sector swasta / ekonomi)
- Civil Society (masyarakat madani),
sesungguhnya Man Actornya adalah Negara. Dan pemerintah adalah bagian dari negara, yang kesemuanya diatur dalam konstitusi kita. Saya suka dengan istilah equilibrium (keseimbangan), tidak statis namun dynamic. Demikian juga soal ekonomi, memang GBHN tidak ada tapi ada RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional). Saya senang dengan 11 butir Pernyataan Rapimnas dan rasanya klop betul dengan apa yang saya pikirkan. Ini juga yang menjadi isu global. Dari berbagai pertemuan saya dengan pemimpin dunia, saya makin memahami dimana letak Indonesia dalam dunia yang sedang berubah saat ini. Kalau kita tidak tahu dimana posisi kita maka kita akan banyak kesulitan. Maka pemerintahan harus bersih, Good Governance (tata kelola pemerintahan yang baik) dan Clean Government (pemerintahan yang bersih).

Butir 2 :
Kita sedang melakukan transformasi konsolidasi demokrasi menuju kemapaman demokrasi. Saya suka istilah Basis Moral dan Basis Rasional, sebab bila irrasional dan emosional itu kepemimpinan bisa "dangerous" (berbahaya). Kecuali Climated Change (perubahan iklim) ini kesalahan manusia. Kalau gempa bumi itu alam. Jangan dilarikan ke mistik. Sebab saya sering dikritik setiap ada bencana dihubung2kan dengan keberadaan saya sebagai Presiden. Padahal lempengan Australia dan Asia sudah mulai terjadi keretakan 5 juta tahun yg lampau padahal kita semua belum ada pada waktu itu.

Butir 3 :
Cocok dengan pilihan rakyat bagi yg berhasil dengan yang tidak berhasil harus diterima dan jangan dicari2 kesalahan. Saya mohon kepada LDII mari kita kontrol sama2. Saya pernah kalah dalam pemilihan Wapres 2001 tapi saya terima, lalu saya evaluasi dan berikutnya saya maju sebagai Presiden. Ini sebaiknya menjadi seruan bagi semua.

Butir 4 :
Demokrasi substansial : kekuatan LDII sangat dahsyat maka jauhkan fitnah dan kekerasan, mari kita cari cara yang halal.

Butir 5 :
Kedaulatan : Mengapa ekonomi selamat? Karena kita punya keuangan, Lembaga2 Keuangan yang tidak Fully Connected (sepenuhnya berhubungan) dengan Lembaga Keungan Dunia sehingga kita tidak kena dampak krisis. Selain itu kita punya pengalaman menghadapi krisis ekonomi sehingga secara internal kita memiliki kemampuan mengatasi krisis. Persoalan Alih Teknologi, Pangan dari nomor urut 5 negara pengekspor pangan dunia menjadi nomor urut 3 (kita sudah ekspor beras, kedelai, tinggal daging, tepung....). Kalau persoalan teritotial kita komitmen bahwa tidak sejengkal tanahpun boleh diambil oleh bangsa lain. Namun untuk mempertahankannya tidak harus dengan perang. Ambalat bukan pulau melainkan hanya lautan yang didalamnya banyak kandungan minyak. Kalau perang siapkah kita biaya belasan trilyun perbulan, belum peralatan yang rusak, belum korban sipil. Pada Perang Dunia I dan 2, itu terjadi oleh karena Pemimpin Dunia ingin dibilang hebat.

Butir 6 :
Soal etika politik : cocok. Harus ada The Rule of Game (aturan main). Kata orang2 debat capres waktu lalu kurang seru, suruh hantarn2an. Harus diketahui bahwa budaya kita berbeda dengan budaya barat. Yang penting masing2 tahu pandangan masing2. Kalau saya ngotot2an, diluar bisa antem2an. Ada kesepakatan dengan Jusuf Kalla untuk tidak saling menyerang.

Butir 7 :
Kita sepakat 2020-2025 Energy Mix (energi campuran) atau Diversifikasi Energy. Kalau panas bumi dimajukan, subsidi BBM akan dicabut. Dan ini akan menjadi dilema bagi saya. Baiknya BBM bukan subsidi harga. Nuklir: rakyat kita belum banyak tahu sementara rakyat juga belum rasional. Undang-Undang tentang Nuklir tidak akan dicabut agar bangsa Indonesia ada pilihan. Hanya karena sekarang musim Pilpers maka rasanya kurang baik bicara soal nuklir sebab nanti akan bikin ribut lagi.

Butir 8 :
Reformasi pendidikan sudah bagus. Kita ingin menyiapkan satu lapis masyarakat yang cerdas menguasai IPTEK. Gaji Peneliti/Professor dinaikkan menjadi Rp. 12 juta. Yang kedua pendidikan bagi orang miskin yaitu pendidikan gratis bagi yang miskin.

Butir 9 :
Masalah ICT {Information Comunication Technology) : baru saja saya menghadiri Green Technology Exhibition di Korea, kita perlu membangun dan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Mari menyelamatkan moral bangsa dengan membuat policy atau kebijakan yang baik tentang ICT.

Butir 10 :
Saya setuju agar masyarakat dihimbau untuk tidak golput

Butir 11 :
Warga LDII mengawal Pilpres dan menyerahkan aspirasi masing2 warganya kepada Putra Terbaik Bangsa.. Bagus ini. Pemilu akan selesai pada saatnya. Tentu LDII memiliki kewajiban moral, bukan hanya melihat dalam konteks dakwah tapi juga konteks holistic (menyeluruh). Saya senang sekali dengan 11 butir hasil Rapimnas LDII. Saya juga sangat senang dengan pimpinan LDII yang konstruktip. Pemilu 2004 berjalan dengan baik dan insya Alloh Pemilu 2009 juga akan berjalan dengan baik dan mudah-mudahan Pemilu 2014 juga berjalan baik dan bisa tercapai Demokrasi yang Well Consolidated (konsolidasi yang baik), sebab negara lain mengalami defisit demokrasi, misal Iran, Singapore, Thailand dan Malaysia.







baca selengkapnya...>>>

Rabu, 24 Juni 2009

LDII Sampaikan Hasil Rapimnas ke SBY di Istana


Hari Selasa (23/6) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), yang tanggal 10 s/d 12 Juni 2009 lalu menyelenggarakan Rapimnas. Kepada Presiden, pimpinan LDII melaporkan hasil-hasil Rapimnas, termasuk 11 butir pokok-pokok pikiran dan masukan kepada Presiden.

“Presiden SBY sempat membahas satu persatu 11 butir pikiran yang konstruktif dan kontributif terhadap perjalanan bangsa ini,” kata Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng. “Butir-butir pikiran itu, termasuk bagaimana LDII mengawal proses demokrasi dalam pemilihan presiden yang bisa memberi rahmat bagi masyarakat Indonesia tersebut sangat diapresiasi,” lanjutnya.

Ketua Umum LDII, K.H. Abdullah Syam, menyampaikan bahwa dalam AD/ART LDII tercantum Rapimnas. “Kita melihat ada satu dinamika dalam perubahan tiap lima tahun sekali dalam demokrasi, pemilihan presiden. Kita lihat ada sumber daya manusia, demokrasi, menyangkut kedaulatan Indonesia. Kami berupaya memberi kontribusi kepada penegakan demokrasi yang bermakna, ” jelas Abdullah.

“Ada lima lembaga pemerintah yang bisa hadir, para pakar yang berkaitan dengan lembaga dakwah dan dibuka Presiden yang diwakili Menteri Agama. Menkes juga hadir. Disitu kita mendapat bantuan 19 pos kesehatan, masing-masing senilai Rp. 19 juta, diresmikan di Bandar Lampung. Tiga puluh lainnya diusulkan untuk 2009,” ujar Abdullah. Jaksa Agung hadir dalam topik supremasi hukum, Kapolri hadir dalam peran ormas dan kamtibnas, dan Menkominfo hadir dalam pembahasan teknologi sebagai media dakwah,” terang Abdullah.

Sebelas keputusan Rapimnas tersebut direspon satu-persatu oleh Presiden. “LDII sangat berterimakasih kepada Presiden SBY. Kami berharap hasil Rapimnas dapat memberikan penguatan. Ini kontribusi kita dalam Rapimnas, dan sudah direspon dengan baik, semoga bisa memberikan manfaat dan maslahat bagi bangsa,” Abdullah menjelaskan.

Saat menerima tamunya Presiden SBY didampingi Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi dan Menkominfo M. Nuh. Sementara pengurus Dewan Pimpinan Pusat LDII yang diterima SBY antara lain, Ketua Umum K.H. Abdullah Syam, Dewan Penasehat K.H. Abdul Syukur, K.H. Mulyono, Shobar Wiganda, Kriswanto Santoso, dan Ratoyo Rasdan.

(osa)[http://www.presidensby.info]

baca selengkapnya...>>>

Selasa, 16 Juni 2009

LDII Akan Netral Pada Pilpres Mendatang


Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menegaskan, secara organisasi mereka berposisi netral pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009. "LDII sebagai lembaga tak terlibat dukung mendukung," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LDII Prasetyo Sunaryo di Jakarta, Selasa (9/6).

Oleh karena itu, lanjut Prasetyo, pihaknya tidak akan mengerahkan warga LDII untuk mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Meski begitu seperti dilansir Antara, netralitas LDII bersifat aktif, artinya mereka siap memfasilitasi pasangan capres-cawapres untuk melakukan pendekatan ke warganya saat pilpres. Oleh karena itu, kata Prasetyo, pihaknya mengundang pasangan capres-cawapres untuk hadir dan berdialog dengan peserta rapat pimpinan nasional LDII di Jakarta pada 10-11 Juni 2009.

"Agar konstituen bisa lebih mengenal," kata Prasetyo seraya menjelaskan rapimnas bakal diikuti 1.200 orang dari kepengurusan LDII di 33 provinsi, 38 kabupaten/kota serta pimpinan pesantren LDII. "Rapimnas nanti tidak digunakan untuk dukung-mendukung. Kita akan ajak pasangan capres-cawapres mengevaluasi 10 tahun berjalannya reformasi," katanya.

Prasetyo mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan, LDII merasa nyaman berada di luar arena politik praktis. "Karena sebagai ormas kita dalam posisi kontrol," katanya. Apalagi, saat ini anggota LDII yang secara pribadi terjun ke arena politik tersebar di banyak partai sehingga tidak mungkin untuk mendukung hanya kepada salah satu partai. [Sumber: http://www.tvone.co.id]
baca selengkapnya...>>>

Rapimnas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2009

Pada Hari Rabu Tanggal 10 Juni 2009, di Gedung Balai Kartini Jakarta Selatan, berlangsung Rapimnas LDII 2009, dimana Jaksa Agung sebagai Pembicara yang diwakili oleh Kapuspenkum Kejaksaan Agung.

Rapimnas bertemakan “Peningkatan Kualitas Ahklaq dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Sebagai Penggerak Utama Demokrasi Yang Bermakna Dan Dalam Rangka Penguatan NKRI”.

Dalam acara tersebut Kapuspenkum Kejaksaan Agung M. Jasman memberikan materi dengan judul ”Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat”, yang pada pokoknya menekankan antara lain :

1. Bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang bertujuan mewujudkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang tertib, sejahtera, dan berkeadilan dalam rangka mencapai tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia Tahun 1945.

2. Tema Rapimnas LDII yang berjudul “Peningkatan Kualitas Ahklaq dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Sebagai Penggerak Utama Demokrasi Yang Bermakna Dan Dalam Rangka Penguatan NKRI”, dalam situasi Negara kita sekarang ini adalah sangat tepat, karena dakwah yang disampaikan oleh para Dai kepada para jamaah yang bersumber dari hati nurani dan kejujuran akan meningkatkan akhlaq dan moral sehingga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tercipta budaya hukum yang tinggi, hukum tidak lagi dipaksakan tetapi sudah tumbuh dalam kesadaran masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang taat hukum akan senantiasa memelihara keserasian dan keselarasan antara Hak dan Kewajiban sehingga akan tercipta ketertiban dan kedamaian.

3. Dalam kerangka berpikir NKRI, para Dai yang mengajarkan moral dan akhlaq yang terpuji dengan mengedepankan persaudaraan dan persahabatan yang diikat oleh tali silahturahmi serta berupaya mencari persamaan dalam perbedaan ditambah semangat nasionalisme yang tinggi, maka yakin dan pasti Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia tidak akan runtuh oleh cobaan-cobaan dari mana pun; cita-cita mewujudkan masyarakat adil dan makmur akan tercapai.

Rapimnas LDII 2009 dihadiri lebih kurang 1.300 peserta yang berasal dari 33 propinsi, berlangsung sangat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta diantaranya penanganan kasus-kasus yang hangat ditengah masyarakat seperti kasus Manohara, kasus Prita Mulyasari, kasus pembunuhan Nazarudin Zulkarnain yang juga melibatkan Ketua Non Aktif KPK Antasari Azhar, masalah overlapping penanganan perkara tindak pidana korupsi antara Kejaksaan, Kepolisian dan KPK sehingga terkesan menimbulkan rasa takut yang mengakibatkan masyarakat tidak berani berbuat apapun.

Disamping itu Kapuspenkum Kejaksaan Agung juga memberikan bahan materi setebal 56 halaman kepada para peserta Rapimnas..
Sekian.

KEPALA PUSAT PENERANGAN HUKUM
M. JASMAN, S.H.
JAKSA UTAMA MUDA NIP. 230019942
baca selengkapnya...>>>

Minggu, 14 Juni 2009

RAPIMNAS LDII 10-11 JUNI 2009

Ketiadaan GBHN, sebagai dokumen politik yang merupakan pernyataan kehendak rakyat tentang apa yang diprioritaskan dalam perioda 5 tahunan dalam sistim konstitusi Indonesia disatu segi, disegi lain Presiden dipilih secara langsung, berimplikasi bahwa rencana pengelolaan bangsa dalam 5 tahun mendatang dipercayakan sepenuhnya pada program yang ditawarkan oleh para capres/cawapres saja. Padahal, seharusnya adanya keterkaitan antara aspirasi disatu segi dan program yang ditawarkan oleh para capres/cawapres.

Dalam proses pemilihan Presiden langsung, sebagai manifestasi dari kehidupan demokrasi yang diberlakukan saat ini, format komunikasi yang formal antara perkembangan aspirasi rakyat dan capres/cawapres belum tergambar secara jelas. Apakah sudah cukup, para pemilih mempercayakan begitu saja pada program – program yang ditawarkan oleh capres/cawapres, kemudian rakyat memilih berdasarkan program yang ditawarkan? Atau, adakah mekanisme lain yang masih berada dalam batas – batas konstitusi yang berlaku, yang masih memungkinkan agar sebelum pemilihan presiden dilaksanakan, rakyat mempunyai kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan pemikirannya pada capres/cawapres?

Tujuan berkehidupan demokrasi yang sehat di NKRI ini, mensyaratkan peranserta maksimal dari sumberdaya manusia yang kompeten dan berakhlaq mulia. Dipenuhinya syarat tersebut dapat merupakan penggerak utama (prime mover) terwujudnya demokrasi yang semakin bermakna di Indonesia, kini dan masa mendatang. Disisi lain NKRI juga memerlukan penguatan sumberdaya manusia yang unggul dan berakhlak mulia pula.

Dalam kehidupan yang demokratis, salah satu fungsi organisasi kemasyarakatan, adalah kapasitasnya dalam melakukan agregasi kehendak atau aspirasi anggotanya, baik dalam dimensi sosial kemasyarakatan maupun dalam dimensi sosial politik. Oleh karena itu dalam momen 5 tahunan ini, LDII bermaksud menyelenggarakan Rapimnas guna melakukan proses agregasi kehendak para warganya pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, yang kemudian dapat disampaikan kepada para capres/cawapres untuk dijadikan pertimbangan dalam penyusunan program yang ditawarkan pada para pemilih.

Maka diharapkan melalui Rapimnas ini, LDII dapat memberikan kontribusinya guna semakin terwujudnya komunikasi sosial politik antara para capres/cawapres dengan sebagian rakyat Indonesia dalam format yang sudah lebih terstruktur. Pada sisi lain dengan Rapimnas ini juga, peserta Rapimnas akan memperoleh pengayaan wawasan baik dari para capres/cawapres maupun dari para pakar/professional/tokoh masyarakat yang bersedia untuk berbicara pada forum Rapimnas.


Tujuan Rapimnas LDII adalah :

1. Untuk menggali pemikiran dan fakta yang berkembang di masyarakat, khususnya warga LDII yang berada di berbagai pelosok Tanah Air dan masyarakat luas pada umumnya dalam rangka memberikan kontribusi bagi upaya penegakkan dan penerapan nilai-nilai demokrasi yang sedang diupayakan oleh bangsa Indonesia, sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 dan perubahannya.

2. Penerapan nilai-nilai demokrasi akan memenuhi tujuannya, tatkala pelaku kehidupan demokrasi itu sendiri dapat memiliki persyaratan akhlaq dan kompetensinya.

3. Menyampaikan pemikiran sebagaimana tercantum di butir 1 & 2 untuk disampaikan kepada para capres/cawapres.

4. Memberikan sumbangan, gagasan dan pemikiran bagi seluruh komponen bangsa untuk mengupayakan peningkatan kinerja dan martabat bangsa dari dampak krisis ekonomi global yang berkepanjangan dan upaya penegakkan hukum dalam rangka menegakkan nilai-nilai keadilan.

5. Menghimbau kepada kalangan luas untuk secara bersama meningkatkan akhlaq individu dan bangsa serta kompetensi profesional masing – masing individu secara berkelanjutan.



Beberapa Tokoh yang hadir dalam Rapimnas LDII 10-11 Juni 2009

Wakil Presiden RI ( H. Yusuf Kalla )


Menag RI ( KH. Maftuh Bashuni, MAg )


Menkes RI ( DR.dr. Hj. Siti Fadilah Supari, SP.JP )


Ketua PBNU ( Prof.DR.KH. Said Aqil Siraj )


Prabowo Subianto ( Cawapres Pasangan Mega-Pro )


Brigjen Pol. DR. Anton Tabah ( Staff Ahli Kapolri )


Ishadi, SK ( Dirut Trnas TV )


Beny Witjaksono ( Dirut Bank Mega )


Prof.DR. Jimly Assidiqie ( Mantan Ketua MK )


M. Jasman Panjaitan, SH.MH ( Kapuspenkum Kejagung )


DR. Cahyana Ahmad Jayadi ( Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo )



Peserta Rapimnas LDII utusan dari DPD Provinsi BALI

foto: Ki-ka: Marjono MPd ( DPD LDII Kab Jembrana ), Ahmad Yaniarso, BA (DPD LDII Kota Denpasar), Maryoto, SPd ( Sek. DPD LDII Prov Bali ), Hardilan, SH ( DPD LDII Kab Badung ), Ir. H.A. Sutrisno ( DPD LDII Prov Bali ), KH. Abdus Syukur As Sidiqy ( Penasehat LDII Prov Bali ), Bustomy, BA ( DPD LDII Kab Tabanan ), H. Agus Purmadi ( DPD LDII Kab Buleleng ), Sunaryo, SH ( DPD LDII Kab Karangasem ), H. Bagus Wiyono, SH ( DPD LDII Kab Gianyar )


baca selengkapnya...>>>

Jumat, 06 Maret 2009

LDII Sarankan JK Tak Jalankan Black Campaign


Jakarta - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menengarai black campaign menunjukkan tren yang semakin berkembang. LDII pun menyarankan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) agar tak ikut-ikutan memakai cara black campaign.

"Kita sarankan kepada beliau supaya kedepankan white campaign, bukan black campaign. Kita khawatir kalau black campaign itu akan saling membinasakan dan saling meniadakan," ujar salah satu Ketua LDII Chriswanto Santoso usai bertemu JK di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakata Pusat, Jumat (6/3/2009).

Jika blcak campaign semakin marak, imbuhnya, maka akan mendorong tingkat golput semakin tinggi. Karena bisa-bisa masyarakat menilai tak ada calon anggota legislatif maupun calon presiden yang baik. Akibatnya, menimbulkan sistem kenegaraan yang tidak baik.

Menurutnya pula, JK mengapresiasi saran LDII itu. JK pun meminta LDII berperan dalam dakwahnya tentang white campaign.

"Beliau mencatat khusus. Beliau menghargai sekali untuk menciptakan pemilu yang berkualitas. Dan Beliau akan concern untuk semua jajarannya agar bisa menciptakan pemilu berkualitas, yang muaranya parlemen berkualitas sehingga bangsa dan negara berkualitas," ujar Chriswanto.

Sementara tentang kesiapan JK menjadi capres, Chriswanto menambahkan bahwa LDII sempat menanyakan. Menurutnya, JK hanya menjelaskan sekilas tentang pencalonannya sebagai capres.

"Beliau sempat menyinggung sebentar saja. Tapi apapun Beliau menyerukan akan menyusun strategi setelah pemilu legislatif. Karena tidak etis kalau belum tahu kekuatan. Iya kalau Golkar menang. Kalau menang, tentu akan berkembang sesuai dengan kekuatan peta politik pemenang pemilu," jelasnya.

Sedangkan untuk Pemilu 2009, Chriswanto menegaskan sikap organisasinya akan tetap netral. Pilihan politik diserahkan pada masing-masing anggotanya.

Apakah ada instruksi untuk memilih partai Islam? "Tidak ada instruksi tertentu. Karena kita beranggapan Pancasila dan UUD 1945 masih relevan," tuturnya

sumber : Detik Pemilu

_________________________________________________________________ baca selengkapnya...>>>

Rabu, 21 Januari 2009

Ormas Islam dan Pemerintah Harus Desak Obama Bubarkan Penjara Guantanamo

Jakarta - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) meminta seluruh ormas Islam dan pemerintah Indonesia agar mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Barack Obama untuk membubarkan penjara Guantanamo. Alasannya, pembubaran penjara bagi teroris ini merupakan janji Obama dalam kampanyenya selama ini.

"Ini kesempatan seluruh ormas Islam untuk mendesak pemerintah Indonesia agar Presiden AS terpiklih Barrack Obama mewujudkan janjinya membubarkan penjara Guantanamo," kata Ketua DPD LDII DKI Jakarta, KH Teddy Suratmadji dalam pidato sambutannya saat penutupan pelatihan Dai LDII, di Jakarta,
Rabu (21/1/2009).
Teddy juga mengatakan, pemerintahan AS harus mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, khususnya di Palestina. "Campur tangan Amerika Serikat sangat diperlukan untuk menyelesaikan persoalan di Palestina, karena serbuan Israel telah melukai seluruh Umat Islam, tidak hanya di Palestina, tapi juga di Indonesia," jelasnya.

Seluruh ormas Islam seharusnya bersatu untuk membela umat Islam di negara lain seperti Palestina. Tidak hanya dengan melakukan aksi demonstrasi tetapi juga memberikan dukungan dana yang dapat disalurkan melalui lembaga kemanusiaan.

"Aksi demonstrasi juga tidak salah tetapi alangkah baiknya juga mengumpulkan dana
dukungan kepada warga Palestina," ujarnya.

Namun Teddy mengingatkan, agar pemerintah dan pemimpin Indonesia untuk tidak berharap terlalu besar terhadap kepemimpinan Obama di AS. "Meski kita akan menagih janji pemerintahan Obama, tapi bangsa Indonesia juga harus tidak terlalu berlebihan menyambut kemenangan Obama seperti yang terjadi semalam," pungkasnya. (zal/irw)

Sumber : www.detiknews.com
baca selengkapnya...>>>